Kewajiban Istri terhadap Suami dalam Islam, Seperti Apa?

Kewajiban Istri terhadap Suami dalam Islam, Seperti Apa?

Pernikahan Citra Kirana & Rezky Aditya
Bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, suami dan istri sama-sama hari bersinergi untuk menjalankan kehidupan. Lalu apa saja kewajiban istri terhadap suami?

Masing-masing dari istri dan suami memiliki kewajiban satu sama lain setelah menikah. Di dalam Islam, istri dan suami sama-sama harus saling menghormati. Suami sangat menyukai istri yang memiliki tutur kata lemah lembut.

Seorang istri juga harus meminta izin sang suami ketika hendak mengambil keputusan atau ketika ingin bepergian. Dikutip dalam buku berjudul "Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah" oleh Syaikh Khalid Abd Ar-Rahman Al-'Ak, diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Janganlah seorang istri menyakiti suaminya di dunia melainkan istrinya dari para bidadari berkata, "Jangan sakiti dia, semoga Allah memusuhimu sesungguhnya dia itu bagimu seakan-akan sebagai tamu yang sangat mudah meninggalkanmu dan bergabung dengan kami." (Ditakhrij Ibnu Majah dan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata,"Hadist hasan gharib") Disahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir, juz 27, hlm. 220, hadist no. 13148.
Seorang istri memiliki kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan dengan baik. Dengan melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri, berarti juga telah memenuhi hak-hak suaminya.

Berikut ini beberapa kewajiban-kewajiban istri terhadap suami menurut sunnah yang dikutip dalam buku "Shalat Jarik Jodoh" oleh Muhammad Syafi'ie el-Bantanie:

1. Menaati Suami

Suami adalah imam (pemimpin) dalam rumah tangga dan istri sebagai makmumnya. Rasulullah saw, bersabda, "Jika seorang wanita melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (kehormatan), dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana yang kamu kehendaki." (HR. Thabrani dan Ibnu Majah).

Rumah tangga ibarat sebuah kapal yang sedang mengarungi samudra. Supaya kapal berhasil melayari samudra, nakhoda dan awak kapal harus bekerja sama. Hal ini sama saja seperti kehidupan suami istri, dimana istri harus mengikuti suami.

Ingat pesan Rasulullah saw., "Sebaik-baik wanita ialah bila engkau pandang, dia menyenangkan; bila engkau perintah, dia menanti; dan bila engkau tidak ada, dia menjaga hartamu dan kehormatannya." 
(HR. Nasa'i).

2. Berterimakasih dan Berdoa untuk Suami

Suami berkewajiban untuk mencari nafkah bagi istri dan anak-anaknya. Rasulullah saw pernah memperingatkan, "Allah tidak akan memperhatikan wanita yang tidak mau berterima kasih kepada suaminya, sementara dia masih membutuhkannya." (HR. Hakim).

Terima kasih seorang istri kepada suami akan membuat suami semakin mencintainya. Suami merasa dihargai dan dihormati oleh istrinya.

3. Mengelola Rumah Tangga dengan Baik

Seorang istri harus berusaha menciptakan suasana dan kondisi yang nyaman dalam rumah tangganya sehingga suami dapat melaksanakan kewajiban agama dan dunianya dengan baik.

Syaikh Al-Jabiri berkata: "Amat disesalkan melihat banyak wanita muslimah mengabaikan penampilannya di depan suami. Hal ini merupakan satu kelalaian yang bisa berakibat buruk. Mungkin menurutnya hal semacam itu bukan sesuatu yang penting. Namun, perlu diingat bahwa mengabaikan penampilan bisa berdampak buruk terhadap keharmonisan rumah tangga, terlebih lagi apabila suami sering melihat wanita lain yang tampak cantik dengan dandanannya."

4. Tidak Membuka Rahasia Suami

Seorang istri tidak dibenarkan membuka rahasia atau kejelekan yang ada pada diri suaminya, apalagi menyebarkannya. Istri yang shalehah tidak akan membuka dan menyebarkan rahasia tentang hubungannya dengan suaminya kepada siapa pun.

Rasulullah saw berkata, "Sesungguhnya seburuk-buruk derajat manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang menyebarluaskan cacat atau rahasia istrinya dan istri yang membuka rahasia suaminya, lalu masing-masing membeberkan rahasianya." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Pesan Rasulullah saw, kepada Fathimah Az-Zahra, Abu Hurairah ra. meriwayatkan, "Pada suatu hari Rasulullah saw., menemui putrinya, Fatimah Az-Zahra ra. di rumahnya. Saat itu Fathimah sedang menggiling gandum di atas alat penggiling.

Rasulullah duduk di dekat putrinya

"Wahai Fathimah, apabila seorang istri berbakti kepada suaminya dengan niat yang tulus karena mengharap ridha Allah SWT, maka dibersihkan dari dosa-dosanya seperti ketika dilahirkan oleh ibunya, meninggalkan dunia tanpa dosa dan mendapatkan kuburannya seperti taman surga."

Beliau juga menambahkan,"Apabila seorang istri selalu tersenyum kepada suaminya, maka Allah memandangkan dengan kasih sayang. Apabila seorang istri membentangkan tempat tidur bagi suaminya dengan senang hati, maka malaikat di langit berseru, 'Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang."

Post a Comment

0 Comments