Kementerian Kesehatan telah menyampaikan bahwa vaksinasi dapat diberikan kepada ibu menyusui. Hal ini didukung pula oleh WHO dan UNICEF. Namun, para ibu mungkin masih bertanya-tanya, apakah vaksinasi COVID-19 aman atau justru dapat mengganggu proses menyusui?
Vaksin bagi ibu menyusui
Pemberian ASI pada 6 bulan pertama kehidupan merupakan periode yang sangat krusial dan memiliki beragam manfaat untuk ibu dan bayi. ASI mengandung zat gizi dan faktor protektif yang dapat meningkatkan kesehatan bayi. Aktivitas menyusui dapat memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak sehingga menumbuhkan rasa aman dan kasih sayang.
Selain itu, bagi ibu sendiri, menyusui dapat mengurangi perdarahan pasca melahirkan, menunda haid dan mengurangi risiko kanker payudara. Oleh karena itu, seorang ibu selalu berusaha memberikan ASI dengan kualitas dan kuantitas terbaik kepada bayinya.
Baca juga : Penyebab Ibu Hamil Sering Berubah-ubah Mood
Beberapa faktor seperti kondisi kesehatan ibu, asupan makanan, atau konsumsi obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Seperti halnya obat aspirin yang tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu menyusui, karena dapat masuk ke ASI dan berisiko membahayakan bayi. Beberapa vaksin penyakit tertentu ada juga yang tidak disarankan untuk ibu menyusui, misalnya vaksin demam kuning yang melibatkan virus hidup.
Vaksin COVID-19 tidak mengandung virus
Vaksin COVID-19 tidak mengandung virus dalam keadaan hidup. Selain itu untuk vaksin jenis mRNA, komponen mRNA virus yang disuntikkan ke dalam tubuh telah dirancang agar dapat terurai dengan cepat sehingga tidak akan berpindah ke peredaran darah dan masuk ke jaringan payudara. Sehingga, secara klinis tidak akan menimbulkan risiko kesehatan bagi bayi yang menyusu pada ibu yang sudah divaksinasi.
Kekhawatiran lain yang mungkin dirasakan oleh ibu ialah kemungkinan vaksin dapat mengurangi produksi ASI. Organisasi dunia yang berfokus pada kesejahteraan dan kesehatan ibu dan anak, UNICEF, menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak mempengaruhi kuantitas ASI. Vaksin tidak akan menjadi penghalang untuk memberikan ASI eksklusif.
Baca juga : Cara Mengatasi Biduran Pada Bayi Secara Alami dan Pakai Obat
Selain mampu melindungi ibu dari risiko COVID-19, vaksinasi juga dapat melindungi bayi yang disusui. Beberapa penelitian terhadap ibu hamil dan menyusui yang menerima vaksin COVID-19 jenis mRNA menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin ternyata ditemukan di ASI, sehingga bayi berpotensi menerima kekebalan melalui ASI.
Vaksin bagi ibu menyesui ternyata aman
Meskipun penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat manfaat antibodi tersebut terhadap bayi, namun vaksin telah terbukti aman serta efektif dalam memberikan perlindungan dari infeksi virus SARS-CoV-2 pada ibu menyusui. Ditambah lagi, penelitian tidak menemukan adanya efek samping serius pada bayi yang ibunya telah divaksinasi.
Sehingga tak perlu ragu untuk menerima vaksin. Sebelum vaksin diberikan, dokter akan melakukan skrining kesehatan terlebih dahulu. Ibu pun bisa tetap memberikan ASI seperti biasa setelah vaksinasi, baik secara langsung atau melalui ASI perah.
Baca juga : Ibu Hamil Jangan Banyak Pikiran, Bisa Bahayakan Kesehatan Janin
Keterangan:
WHO, World Health Organization; UNICEF, United Nation Children’s Fund; ASI, Air Susu Ibu; mRNA (messenger RNA) materi genetik yang ketika digunakan sebagai komponen vaksin bekerja dengan mengajari sel tubuh memproduksi protein tertentu sehingga memicu tubuh memproduksi antibodi terhadap protein tersebut; COVID-19, Corona Virus Diseases-19; SARS-CoV-2, Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (anggota virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19).
Sumber : yakult.co.id
0 Comments